Sabtu, 05 April 2008

Salam Bidadari untuk Sayyidah Fathimah

Salman al-Farisi menuturkan:
Saya pergi ke rumah Sayyidah Fathimah. Beliau berkata, "Sepeninggal ayahku, mereka menzalimiku."
Kemudian beliau berkata kepadaku, "Duduklah!"
Saya pun duduk. Kembali beliau berkata kepadaku, "Kemarin, saya sedang duduk dan pintu rumah tertutup. Saya tengah berfikir tentang terputusnya wahyu dari kami dan perginya malaikat dari rumah kami semenjak ayahku wafat. Tiba-tiba, pintu terbuka tanpa ada orang yang membukanya. Tiga bidadari surga masuk ke rumah seraya berkata, 'Kami bidadari dari Dârus Salâm. Tuhan semesta alam mengutus kami untuk menemuimu dan kami sangat merindukanmu, wahai putri Muhammad.'"
"Saya bertanya kepada salah satu di antara mereka yang usianya lebih tua, 'Siapa namamu?' Dia menjawab, 'Saya Maqdurah dan diciptakan untuk Miqdad bin Aswad.' Saya bertanya pada yang kedua, 'Siapa namamu?' Dia menjawab, 'Saya Dzurrah dan diciptakan untuk Abu Dzar al-Giffari.' Saya bertanya kepada yang ketiga, 'Siapa namamu?' Dia menjawab, 'Saya Salma dan diciptakan untuk Salman al-Farisi.'"
"Mereka mengeluarkan nampan yang di atasnya terdapat kurma seperti roti-gula yang warnanya lebih putih dari salju dan aromanya lebih harum dari minyak wangi misik. Saya menyimpan bagian untukmu (lantaran engkau termasuk dari kami, Ahlul Bait). Berbukalah puasa dengan kurma ini dan besok bawakan bijinya untukku."
Saya (Salman) mengambil kurma itu dan pergi. Setiap kali saya melewati sekelompok orang, mereka bertanya, "Apakah engkau punya minyak wangi misik?"
Kemudian, saya berbuka puasa dengan memakan kurma itu. Namun, saya tak menemukan biji di dalamnya. Keesokan harinya, saya datang menemui Sayyidah Fathimah dan berkata, "Wahai putri Rasulullah, tak ada biji di dalam kurma itu."
Beliau berkata, "Kurma itu berasal dari sebuah pohon yang ditanam Allah untukku di surga lantaran satu ucapan yang Rasulullah saww ajarkan padaku."

Tidak ada komentar: